Jumat, 01 Mei 2015

Lalu seperti apa seharusnya?



Terkadang aku  bingung dalam menentukan perasaan .
Apa iya itu suka?
tidak! itu hanya kagum.
Tapi apa iya kagum sesakit ini ketika suatu hal tak berbalas ? Atau mungkin ini bukan sekedar kagum? Kalaupun iya , bagaimana dengan dia?
Bagaikan sebatang pohon yang mengharapkan hujan agar dapat tetap hidup,aku  selalu bertanya ‘ada apa dengan aku ini? Mengapa selalu ada dia dalam do’a dan khayalku? Mengapa dia selalu mengganggu tidurku dengan hadir di dalam mimpiku?’
Namun, ketika hati ini ingin memastikan,selalu ada hal yang seakan mematahkan segala anggapan bahwa dia juga merasakan hal yang sama. Iya , kekecewaan di masa lalu itu selalu terbayang seakan terulang kembali ketika aku ingin meyakinkan ‘Iya, kamu yang seharusnya aku harapkan’ dan seketika itu pula aku mulai berfikir ‘ mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama seperti orang-orang terdahulu.
Itulah aku dengan segala kebimbangan yang selalu menggelayut difikiran akan trauma dalam menentukan perasaan yang ternyata salah di masa laluku. Namun, jika ini dia aku hanya bisa berdo’a dalam hening agar Tuhan menjaganya untukku di masa depan J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar